Tahun2018, saya menulis artikel tentang depresi dan di dalamnya, saya secara terbuka menuliskan mengenai diagnosis saya, komorbid trauma kompleks dengan depresi. Begitu banyak hal yang terjadi dalam setahun ini. Saya menjadi lebih baik untuk sementara waktu, kemudian saya jatuh ke mode depresi lain selama berbulan-bulan, sebelum akhirnya saya mencari bantuan psikiater sekali lagi. BPJS Kesehatan juga menjamin tindakan psikoterapi dan prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa. Cara menggunakan BPJS untuk pengobatan ke psikolog Ada 3 cara memanfaatkan fasilitas BPJS untuk pemeriksaan kesehatan mental, yakni 1. Datangi faskes pertama Langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah mendatangi fasilitas kesehatan faskes pertama. Faskes bisa berupa dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan, atau rumah sakit. Kemudian, Anda perlu mencari informasi apakah pada faskes pertama itu terdapat poli jiwa atau layanan psikolog atau tidak. Jika tidak ada, maka Anda bisa meminta surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan poli jiwa. 2. Lakukan konsultasi Jika pada langkah pertama Anda sudah mendapatkan layanan psikolog, maka Anda bisa melakukan konsultasi langsung pada faskes tersebut. Baca Juga BPJS Checking, Peserta Wajib Tahu Aturan dan Denda BPJS Kesehatan 3. Ambil rujukan obat Saat sesi konsultasi, psikolog akan melakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan dan melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan diagnosa. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

6 Lakukan Berkala. Manfaat Konsultasi ke Psikolog. Adakah Biaya saat ke Psikolog Pakai BPJS. Kesimpulan. Pelayanan konsultasi ke psikolog sendiri meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Nah bagi peserta BPJS yang ingin konsultasi ke psikolog bisa mendatangi faskes tingkat pertama terdaftar terlebih dahulu.

Saya akhirnya memutuskan menuliskan pengalaman saya ke psikiater pakai BPJS KES karena survey kecil di Instagram Ig story 16 Feb 2021 Hasil survey setelah 24 jam Ada 2886 penyimak media sosial saya dari an pengikut. Lalu dari 2000 an orang ini ada 381 orang yang ketika di suatu masa menghadapi kasus seperti saya atau masalah psikis lainnya baru tahu bahwa BPJS KESEHATAN menanggung luka batin kita juga. Cedera psikis perlu juga diobati seperti penyakit fisik lainnya karena seringkali cedera psikis adalah awal mengapa orang yang terlihat sehat bisa stroke, serangan jantung, diabetes dan tentu saja bunuh diri. Saya hanya menuliskan blog ini karena ada Ada 500 orang memilih untuk membaca tulisan yang pastinya bakal panjang dan lebar ini. Jadi silakan melanjutkan membaca jika anda adalah bagian dari 500 orang tersebut 22 Januari 2021, saya menghubungi teman SMA saya yang notabene seorang dokter untuk merekomendasikan psikiater/ psikolog di RS UI mengenai kasus yang saya alami perundungan daring. Di 22 Januari itu juga saya pergi ke klinik Bahar Medika sebagai faskes 1 saya di BPJS KES untuk meminta surat rujukan ke psikiater. Saya masih bisa merasakan momen ketika saya memasuki ruang dokter umum klinik Bahar Medika. Saya berusaha menata kata-kata saya untuk terlihat kuat tapi hari-hari itu seperti kepala saya dicelupkan diangkat ke dalam air berulang-ulang. Kadang saya bisa cukup sadar bekerja, sering saya hanya berakhir menangis dan stres sendiri. Untuk orang-orang yang akhirnya tahu masalah perundungan daring memang mereka setuju bahwa yang saya hadapi berat karena ini menyangkut dengan trauma 5 tahun yang lalu tidak diselesaikan dengan konsultasi ke profesional. Saya ketika 2016 sok-sokan merasa bisa mengatasi post traumatic stress disorder saya sendiri tanpa menghubungi teman saya yang sudah jadi psikolog profesional atau pergi ke psikiater. Akibatnya adalah double impact di 2021. Luka lama kembali menganga dan saya tidak siap. Saya bisa paham soal post traumatic stress disorder dan menyadari bahwa di Januari 2021 tersebut saya sudah butuh psikiater karena saya sendiri memiliki latar belakang Psikologi. Akan tetapi, saya belum melanjutkan kuliah sampai psikolog sampai sekarang. Jadi saya tahu ada luka tapi ya tidak terakreditasi untuk operasi luka tersebut. Dokter umum sepertinya menangkap air muka saya yang sudah kelelahan secara mental sore itu. Surat rujukan keluar dengan diagnosa Acute and transient psychotic disorders. Saya tidak bisa memilih RS Univ Indonesia karena RSUI tipe B. Saya harus memilih tipe C dulu. Tentu saja saya kembali memilih RS Bunda Margonda. RS yang sama tempat saya operasi myoma sekaligus memang psikiaternya adalah rekomendasi dari kenalan saya di Twitter, Mba Merry MP. Mengapa berbeda antara surat rujukan dengan tebakan saya? Lah itu. Kan sekolah saya cuma sampai sarjana. Aslinya dua diagnosa itu masih di payung yang sama di DSM-V. Apa itu DSM-V? Perlu dijelaskan di sini? Atau google aja sendiri? Jadwal psikiater baru ada Selasa. Jadi Jumat, Sabtu, Minggu adalah hari-hari terkacau saya karena perundungannya tetap berjalan, saya tetap baca komen-komen negatif yang diarahkan kepada saya tanpa ada yang mendampingi saya secara kuat. Jangankan mengobati trauma 2016, cerita saja tidak bisa saya sampaikan ke sembarang orang. Kombinasi sangking takutnya sekaligus ada perasaan yang perlu dijaga. Ketika Selasa akhirnya datang, hal pertama yang saya ucapkan ke psikiater adalah saya butuh kembali bekerja normal.. Saya cuma ingin bisa mikir kreatif.. bukan cuma otak yang bisanya kerja printilan itupun sambil nangis. Begitulah sebuah perundungan bisa menghantam seseorang. Mungkin buat orang lain, perundungan bisa dihadapi dengan lawan balik aja. Cuma di kasus saya, saya cuma bisa meringkuk pasrah terjun bebas dalam rasa bersalah. Iya. Sangking kacaunya isi kepala, saya merasa saya layak untuk mendapatkan perundungan. Saya ingat bagaimana dokter Nina bertanya dengan sangat penuh empati sekali, saya tahu ini tidak akan nyaman untuk diceritakan, tapi boleh dikasitahu apa yang sebenarnya terjadi waktu itu?’ Seketika airmata saya pecah. Persis seperti seminggu sebelumnya ketika saya konsultasi dengan psikolog masalah trauma masa kecil saya. Saya merasa didengarkan dan untuk pertama kalinya dalam hidup orang tidak ujug-ujug menawarkan solusi A, B, C, D kepada saya. Penyelesaian masalahnya tetap diserahkan kepada saya tapi saya seperti merasa dapat pencerahan tentang apa saya yang harus lakukan. Setelah konsultasi tersebut, saya mendapatkan resep obat sekaligus sebuah petunjuk hilangkan stresornya. Jadilah hal-hal yang membuat saya stres saya hapus. Setelah hari Selasa, saya akui obatnya bekerja. Pola tidur saya sangat terjadwal sekali. Saya bisa berpikir tenang dan terang. Saya sebagai orang yang cenderung berlarut dalam mengasihani diri sendiri, baru kali ini bisa beneran melihat diri saya berdiri tegak. Sebenarnya perundungannya tetap berjalan beberapa hari setelah saya ke psikiater. Namun saya memilih untuk tidak membaca lagi komen-komen negatif tersebut. Saya sempat lengah hanya minum obat sampai lima hari. Sehingga di sesi kedua kami, saya mendapat teguran dari psikiater Trauma dari bertahun-tahun bagaimana bisa tuntas hanya dengan minum obat beberapa hari? okey okey dok abis ini VV disiplin habisin obat dan datang sesi! Janji! Merayakan ultah ke-37 setelah sesi ke-2 Setelah sesi kedua, saya pun mulai membuka diri kepada teman SMA dan teman kuliah saya. Juga kepada pendeta dan mama saya. Kata-kata pendeta saya yang bilang bahwa saya sudah diampuni satu kali untuk selamanya tentu hanya akan masuk kuping kiri keluar hidung kanan jika saya tidak minum obat. Apa yang diresepkan ke saya membantu sekali untuk saya selalu berpikir dalam terang. Bukan Vivi yang berpikir dalam murung dan sendu. Ada satu momen ketika teman kuliah saya yang butuh kepastian apakah sahabatnya ini benar-benar sudah baik atau pura-pura tegar. Dia bertanya Kamu bersandar pada siapa jika sewaktu-waktu perundungan itu mulai lagi? Saya tahu menjawab bersandar kepada Tuhan pasti akan berakhir digetok dengan garpu karena jelas itu bukan jawaban yang dibutuhkan kalau kalian sesama nak Psikologi. Saya untuk pertama kalinya merasa terharu bahwa orang di luar sana yang merasa saya selalu kuat ternyata sebenarnya memang butuh bersandar. Saya pun dengan mantap menjawab bersandar ke psikiater! Hahaha. Memang setelah tiga sesi setiap minggunya, saya dinyatakan bahwa sesi dilanjutkan setiap bulan sampai mungkin enam bulan. Namun dokter Nina membuka pintu klinik seluas-luasnya. Jika sewaktu-waktu saya drop karena satu hal dan lainnya, saya bisa datang sekalipun jadwal konsultasi saya belum saatnya. Kesimpulan 1. Saya bersyukur bahwa saya memutuskan ke psikiater. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya setiap harinya merasa damai dan bersyukur 2. Benar kata kartu dari Dameria. Depresi tidak menyampaikan realita yang sesungguhnya. Merasa nyaman menulis daripada angkat telepon sejak 1998. Kisah - kisah di sini terinspirasi dari pengalaman pribadi maupun curhatan kolega/ karyawan saya dengan gaya penulisan satir. Jika Anda merasa perasaan Anda terwakilkan dengan kisah yg diberikan Vivi, silahkan tulis komen dengan empati. Lihat semua pos milik VIVI
Kenapaharus ke psikiater? Karena psikiater itu dokter spesialis kejiwaan. Gue gamau sih kalo hanya dengar sekedar advice yang teoritik. Gue pengen tau pendapat lain mengenai kejiwaan dari sudut pandang psikologi klinis dan ilmu kedokteran juga. So, gue putuskan untuk berobat ke KLINIK UTAMA JIWA GRAHA ATMA yang kalau alamatnya dimana kalian r/pedulijiwa has been banned from Reddit This subreddit was banned due to being used for spam. Browse Other Communities Use of this site constitutes acceptance of Reddit’s User Agreement and Privacy Policy .
IniPerbedaan Konselor, Psikolog, dan Psikiater. Sabtu, 12 Maret 2022, 00:46 WIB. Penulis : Muhammad Afnani Alifian. Ilustrasi konselor yang berbeda dari psikolog dan psikiater. (Christina , unsplash) Surabaya (beritajatim.com) - Mungkin Anda sering merasa bingung saat mengalami suatu masalah harus konseling ke konselor, psikolog, atau

Pengalaman ke Psikiater dengan BPJS Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi, jika ada kesalahan mohon dikoreksi ya..Di postinganku sebelumnya My Mental Health Journey Part 5, kata psikiater yang kuajak konsul online saat itu bilang kalo berobat kesehatan jiwa ke psikiater bisa menggunakan BPJS. Setelah aku googling, memang bisa. Berikut langkah-langkahnya..Pertama, pastikan dulu kita sudah terdaftar sebagai peserta BPJS aktif, tidak ada tunggakan iuran. Lalu untuk bisa berobat ke psikiater di rumah sakit, kita memerlukan surat rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat 1 Faskes 1. Biasanya faskes 1 ini berupa puskesmas, klinik, atau praktek dokter umum pribadi. Beberapa puskesmas di Jakarta udah tersedia Poli Jiwa yang ada psikolognya, memang bukan dokter, tapi untuk kasus yang masih bisa ditangani tanpa obat, alangkah baik jika melakukan konseling dulu dengan psikolog di puskesmas, gratis jika faskes 1 kita di situ. Kalo yang di faskes 1 nya gak ada poli jiwa, gimana? maka harus minta rujukan untuk ke rumah minta rujukannya ini bisa langsung dikasih atau enggak? Tergantung dokter di faskes 1 nya. Menurut pengalamanku dulu ketika pertama kali minta rujukan di faskes 1 saat itu faskes 1 ku di salah satu klinik di daerah Bogor Selatan, gak dikasih" Padahal udah ngerasa butuh banget. Saat itu aku menceritakan tentang apa yang kurasakan selama jadi ibu. Sambil gendong bayi, sambil nangis sesenggukan. Cerita juga tentang background keluargaku yang patah, masa kecilku gimana, remaja gimana. Tapi saat itu dokternya bilang, "Nanti kalo ke psikiater bakal dikasih obat, coba ke psikolog aja, tapi gak bisa pake BPJS ya", dan lebih banyak dinasehati aja betapa harus sabarnya menjadi seorang ibu. Sayangnya nasehat dokter yang juga seorang ibu itu sama sekali gak masuk di kepalaku. Karena emang lagi ada yang salah dalam diriku. Akhirnya aku pulang jalan kaki sambil masih nangis gendong anak, sampe rumah rasanya kesel, langsung ku sobek-sobek kartu anggota di klinik faskes 1 tersebut. Hahaha.. salah satu perilaku impulsifku muncul pandemi.. Awal-awal pandemi gak berani ke klinik apalagi rumah sakit, lalu gak sengaja lihat di rumah sakit dekat rumah ada layanan telemedicine. Bisa konsultasi dari rumah lewat aplikasi Google Meet dan kalo diperlukan juga akan diresepkan obat yang diantar via ojek online. Akhirnya coba pertama kali konsultasi langsung eh, apa gak langsung ya? kan online, haha ke psikiater di rumah sakit terdekat. Tapi bayar pribadi, bukan pake BPJS. Saat itu November 2020 biaya konsultasinya Rp. dan obat satu macam untuk sebulan Rp. diminum dua hari sekali, atau selang seling sehari minum, sehari enggak. Tiga bulan kemudian aku pindah rumah karena kontrakan habis, jauh dari rumah sakit sebelumnya. Akhirnya diputuskan untuk melanjutkan berobat ke rumah sakit yang paling dekat dengan rumah baru. Kali ini mau mencoba lagi pake BPJS, otomatis juga udah ganti faskes 1 dong. Tetap di klinik, bukan puskesmas atau dokter praktek pribadi. Aku lebih suka faskes 1 nya di klinik karena waktu bukanya yang biasanya lebih fleksibel, gak harus pagi-pagi banget kayak di faskes 1 terbaru ini merupakan jaringan yang punya beberapa cabang di berbagai tempat. Awalnya aku nanya dulu via chat, apa bisa minta rujukan ke psikiater karena sebelumnya udah ada riwayat berobat? Ternyata bisa. Waktu aku datang langsung ke kliniknya untuk minta rujukan, prosesnya gak lama. Aku bilang mau minta rujukan ke psikiater, lalu ditanya sama dokternya, "Sekarang apa yang dirasa?" dan diminta tunjukkan surat periksa sebelumnya yang untungnya sempat ku foto, ada diagnosanya tertulis di situ. Lalu terbitlah surat rujukan ke rumah sakit terdekat..Besoknya aku baru sempat ke rumah sakit, jangan lupa persiapkan fotokopi KTP, kartu JKN / BPJS, dan surat rujukannya. Cari tau dulu sebelumnya sistem di rumah sakitnya gimana. Kalo di RS tempatku berobat ini, gak harus datang dari pagi banget buat peserta BPJS. Misal dokternya baru praktek jam 4 sore, maka satu jam sebelumnya baru bisa masuk pendaftaran. Setelah antri di pendaftaran, antri di poli jiwa, konsultasi, tunggu resep, tunggu obat, selesai! hehe belum ding. Obatnya kurang, jadi harus ambil di apotek di luar RS, ngantri lagi, tapi tetap gratis waktu pengobatan pertama. Kalo kedua dan ketiga ada sebagian yang bayar karena di apotek yang ditunjuk RS itu juga obatnya habis, jadi harus beli di apotek lain. Di sini aku salah milih RS sih, harusnya ke RS yang gak kerjasama sama apotek di luar. Jadi cari yang obat-obatannya udah tersedia di RS semua. Kalo udah tiga kali konsultasi di RS, harus balik lagi ke faskes 1 untuk minta surat rujukan lanjutan. Pas banget minggu kemarin aku baru minta surat rujuk balik karena pengobatan masih harus dilanjutkan. Kali ini aku bertemu dengan dokter jaga di faskes 1 yang baik sekali dan sangat memahami. Aku gak perlu cerita banyak, tapi dokternya bilang, "Ada trauma ya Bu? Gak apa-apa lho berobat. Justru harus diobati ya, Bu. Semua orang punya trauma masing-masing, saya juga punya. Kalo udah gak sanggup menghadapi sendiri ya harus minta bantuan yang ahli di bidangnya. Sakit gigi berobat ke dokter gigi, sakit jantung ke spesialis jantung. Berobatlah untuk ketenangan diri sendiri, supaya ngerasa lebih baik, lebih semangat hidupnya" Langsung tersenyum aku di balik masker. Terima kasih untuk supportnya, begitulah pengalamanku ke psikiater menggunakan BPJS. Pernah ditolak di faskes 1 saat minta rujukan, akhirnya nyoba bayar pribadi dulu, lalu coba minta rujukan lagi di faskes yang berbeda dengan menunjukan bahwa sebelumnya sudah ada riwayat berobat, sampe akhirnya ketemu dokter di faskes 1 yang mendukung pengobatan kesehatan jiwa. Jadi buat dapetin surat rujukan ke psikiater di rumah sakit pake BPJS tergantung dokter di faskes 1 nya, ya.. apakah dokternya "melek" tentang mental health atau enggak. Karena menurut pengalamanku, masih ada ternyata dokter umum yang masih belum terbuka dengan kesehatan jiwa..Mungkin ada sedikit tips, kalo ada yang faskes 1 nya gak mau ngasih rujukan juga tapi gak mau konsul langsung bayar pribadi, bisa coba konsul dulu dengan psikiater online yang biayanya jauh lebih terjangkau dibanding dengan konsul ke RS langsung bayar pribadi. Nanti kalo emang dibutuhkan, pasti akan disarankan untuk berobat ke psikiater terdekat kok. Nah, bukti chat nya bisa ditunjukkan saat minta surat rujukan dari faskes 1, sebagai penguat / pendukung bahwa kita memang butuh berobat..Semangat menjaga kewarasan, teman-teman!

JikaAnda membutuhkan pendampingan profesional terkait dengan kesehatan mental Anda (seperti dengan psikolog atau psikiater) di Bandung dan sekitarnya, kami menyediakan daftar Puskesmas, Rumah Sakit, dan Biro Psikologi yang menyediakan layanan kesehatan mental di kota Bandung.Database ini dibuat untuk mempermudah Anda dapat menjangkau layanan profesional kesehatan mental terdekat.
Banyak yang urung konsultasi dengan psikolog dan psikiater karena biayanya yang mahal. Tenang saja,saat ini pengobatan kesehatan mental sudah bisa menggunakan layanan BPJS. Hai kawan, di dua artikel SMILE yang sebelumnya, saya sudah cerita tentang pengalaman saya konsultasi ke psikiater dengan biaya sendiri dan sedikit gambaran tentang bipolar disorder. Sekarang saya mau cerita tentang konsultasi ke psikiater dengan menggunakan BPJS. Jadi kan biaya konsultasi dan obat setiap bulan bisa hampir 3 juta, akhirnya saya putuskan untuk pindah ke layanan BPJS. Karena bipolar kan tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol, jadi saya harus minum obat seumur hidup. Terbayang kan mahalnya dan uang yang harus saya keluarkan hanya untuk beli obat. Dan ternyata, meski pakai BPJS, konsultasi yang saya jalani tetap menyenangkan dan memuaskan. Periksa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP Sama seperti saat saya berobat tumor payudara dengan BPJS. Pertama-tama saya berobat dulu di FKTP. Sebenarnya agak was-was karena lagi pandemi. Tapi saya pikir lebih cepat berobat lebih baik. Lagipula saya tidak cocok dengan Depakote ER yang diberikan oleh psikiater. Seluruh tulang saya terasa sakit. Saya pergi ke Klinik Siloam di Gading Serpong. Seorang dokter muda menanyakan keluhan saya. Karena dulu waktu saya minta rujukan pengobatan tumor payudara ke RSU Siloam, dokter ini juga yang periksa, dokter pikir keluhan saya masih tentang tumor. Saya seneng sih, dia begitu perhatian dan tidak lupa dengan perkembangan pasiennya. Pas saya bilang saya minta rujukan ke psikiater, baru dia tanya-tanya kondisi psikologis saya. Saya ceritakan kalau saya didiagnosa bipolar. Terus dia tampak khawatir, tanya apa saya ingin bunuh diri? apa saya pernah mendengar bisikan? Dia juga memastikan kalau saya sedang stabil, karena khawatir kalau terlalu lama, saya akan merasa tertekan. Konsultasi Psikiater di RS Tipe C Saya akhirnya dirujuk ke psikiater yang ada di RS Mitra Keluarga Gading Serpong RS Tipe C. Jadi saya gak bisa bertemu psikiater saya yang pertama kali mendiagnosa saya bipolar. Karena dari FKTP tidak bisa langsung ke RSU Siloam RS Tipe B. Jenjang di BPJS mesti diikuti. Setelah dapat rujukan, saya langsung ke RS Mitra Keluarga. Ternyata di RS Mitra Keluarga tidak bisa langsung mendapat layanan BPJS, tapi harus daftar dulu dua hari sebelumnya. Kebetulan saya datang hari Kamis. Psikiater praktek setiap Selasa dan Kamis. Berarti hari Jum’at saya harus daftar via telepon atau WA untuk reservasi lebih dulu. Nah, pas hari Jum’at saya daftar via WA. Admin RS meminta saya daftar langsung melalui telepon. Saya telepon nomor yang diberikan. Terus ditanya-tanyalah. Pas tahu saya pasien baru, admin bilang, kalau untuk psikiater, selama pandemi, dr. Ryan Psikiater di RS Mitra Keluarga Gading Serpong tidak menerima pasien baru untuk sementara waktu. Jadi hanya melayani konsultasi pasien lama. Dan ini waktunya tidak ditentukan. Ya sudah, saya pikir saya bisa bertahan dengan obat. Tapi karena sakit di sekujur tubuh saya tidak bisa ditahan. Akhirnya obatnya saya stop. Biar gak kumat, saya bikin jurnal perubahan mood selama gak minum obat, biar terlihat bedanya dan mood saya tetap terkontrol. Ternyata saya sendiri kaget, mood saya bisa berubah dalam waktu cepat. Pagi bisa semangat banget, siangnya malah down dan sedih. Kadang badannya mau gerak terus, tapi males dan ngantuk. Absurd deh. Saya juga kembali mengalami depresi yang sempat bikin pingsan. Minum Depakote ER stabil lagi, tapi ya gitu, tulang pada sakit. Dengan kondisi naik-turun begini saya putuskan kembali ke FKTP untuk minta rujukan ke psikiater di RS lain. Tapi hanya ada dua RS Tipe C yang ada psikiaternya. Pilihanya cuma RS Mitra Keluarga Gading Serpong dan RS Qadr. Sejujurnya saya lebih nyaman dengan RS Mitra Keluarga, jadi akhirnya saya putuskan tidak ganti surat rujukan, biar saya tunggu saja setelah pandemi membaik. Di pertengahan bulan Juni, baru saya kontak RS Mitra Keluarga lagi. Alhamdulillah, dr. Ryan sudah terima pasien baru. Sekalian saya daftar. Di hari yang ditentukan, saya pergi ke RS Mitra Keluarga. Ambil antrean psikiater yang baru dibuka satu jam sebelum dr. Ryan praktek. Cukup rapi dan nyaman untuk pelayanan pasien BPJS. Selesai ambil no antrean, saya harus antre dulu untuk tensi darah, timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Setelah operasi kan berat badan saya turun dua kilo, sekarang malah naik empat kilo dari berat badan terakhir. Syukurlah. Beres tensi darah, saya duduk di ruang tunggu dr. Ryan. Di sebelah saya ada seorang lelaki berusia 50 tahun yang juga pasien dr. Ryan. Lelaki itu mengangka saya mahasiswa yang butuh data dan ingin wawancara dr. Ryan. Saya bilang saja saya pasien juga yang didiagnosa bipolar. Lelaki itu langsung cerita panjang lebar kalau dia mendertita penyakit saraf dan jiwa. Selama 30 tahun hidupnya, dia didampingi psikiater dan minum obat. Dia juga sering mengalami delusi dan halusinasi. Lelaki itu juga memberi saya semangat. Terutama agar saya tidak merasa beda dengan manusia lain dan termakan stigma negatif tentang gangguan jiwa. Sebagai orang yang introvert, mengobrol dengan orang baru hampir satu jam bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi banyak kata-kata yang terkesan tidak masuk akal. Baru sadari ruang tunggu psikiater ternyata lebih menakutkan ketimbang konsultasi dengan psikiater itu sendiri. Lelaki itu baru berhenti bicara ketika namanya dipanggil. Dia masuk lebih dulu ke ruang psikiater. Tak lama setelah dia keluar,giliran saya masuk ke ruang psikiater. Saya bertemu dengan dr. Ryan yang sangat ramah. Dia menanyakan bagaimana kondisi saya dan apa yang sedang saya rasakan? Saya ceritakan kondisi saya dan ketidakcocokan saya dengan depakoter ER. Sayangnya di RS Mitra Keluarga hanya tersedia Depakote ER. Dr. Ryan tidak mau ambil resiko memberikan obat ini ke saya. Jadi saya dirujuk lagi ke RS Tipe B, RSU Siloam. Konsultasi Psikiater di RS Tipe B Akhirnya saya kembali mengantri di layanan BPJS RSU Siloam Karawaci. Nah untuk psikiater gak bisa langsung konsultasi, tapi harus reservasi dulu. Saya reservasi hari Kamis dan baru dapat jadwal sekitar hari Selasa di pekan berikutnya. Saya dijadwalkan konsultasi dengan dr. Waskita. Pas hari Selasa saya balik lagi Ke RSU Siloam Karawaci. Suasana mulai ramai meski masih dalam situasi pandemi. Saya daftar jam karena dr. Waskita praktek jam Tapi dr. Waskita baru datang hampir jam siang. Saya menunggu lebih dari satu jam. Ketika nama saya dipanggil, saya masuk ke dalam ruangan psikiater yang cukup sepuh. Saya bilang, sebelumnya saya sudah ke dr. Eva dan diberikan beberapa jenis obat. Meski saya pasien BPJS, tapi dr. Waskita memeriksa dengan teliti. Hal-hal yang sebelumnya tidak ditanya oleh dr. Eva. Beliau bertanya mulai dari jadwal mentruasi, riwayat keluarga yang bipolar, status pernikahan karena ada obat yang gak boleh buat orang hamil, perasaan saya saat itu dan beberapa pertanyaan lain. Sayangnya, pilihan obat BPJS gak banyak, jadi dokter tidak leluasa memberikan obat yang kira-kira cocok buat pasien. Akhirnya dr. Waskita kasih saya tiga obat. Lengkapnya mudah-mudahan bisa saya ceritakan diartikel selanjutnya. Dua obat untuk menyeimbangkan hormon di otak saya dan satu obat untuk menangkal efek dari dua obat ini. Ketiga obat ini diberikan untuk 30 hari. Jadi, sebulan lagi saya harus kontrol ke dr. Waskita. Kalau saya kontrol sebelum 30 hari, BPJS tidak akan menanggung obat saya untuk bulan berikutnya. Jadi harus sesuai jadwal. Plus dan Minus Konsultasi Psikiater dengan BPJS Oke, plusnya ya pasti soal biaya. Kalau saya bandingkan, saya berobat bipolar dengan biaya sendiri bisa habis lebih dari 3 juta per bulan. Ini termasuk biaya obat dan konsultasi psikiater. Nah kalau BPJS, saya BPJS Kelas 1, cukup bayar Rp per bulan. Ini sudah ditanggung obat dan konsultasi psikiater. Plus gak perlu repot cari obat karena semua obat yang di resep sudah ada di RS. Nah, minusnya ada beberapa nih Pertama, pasti lebih ribet karena harus urus berkas dan ikuti ketentuan BPJS. Dari mulai FKTP sampai RS Rujukan. Ini makan waktu yang gak sebentar dan harus antre pula. Saya total menghabiskan satu bulan lebih hanya untuk urusan administrasi dan antre. Kedua, tidak bisa bebas memilih psikiater yang diinginkan. Namanya rujukan, ya pasrah saja dirujuk ke mana dan bertemu dengan psikiater yang mana. Kita gak bisa memilih psikiater yang membuat kita nyaman seperti saat membayar secara pribadi. Ketiga, pilihan obat terbatas. Saya kasihan juga dengan dokter, pilihan obat BPJS terbatas. Sebagai contoh, saya cocok dengan abilify discmelt. Saya cek di aplikasi BPJS, obat ini termasuk obat yang ditanggung BPJS. Harganya sebutir mencapai Rp Tapi obat ini gak ada di RS Rujukan Tipe C atau Tipe B. Lah terus obat ini adanya di mana? RSJ? Akhirnya saya dikasih holyperidol yang harganya gak sampai Rp 2000,00/het. Jauh banget kan. Dan efeknya untuk saya sangat drastis. Keempat, harus konsultasi sesuai jadwal. Saya hanya bisa bertemu psikiater dan tebus obat sebulan sekali. Jadi selama sebulan itu, mau obatnya cocok atau tidak, mau ada keluhan atau enggak, saya gak bisa mengakses psikiater saya. Padahal kan ini masalah mental ya. Sakit fisik bisa ditahan, sakit mental tuh berat banget rasanya dan harus menanti satu bulan. Ini gak enak sih. Apalagi kalau ternyata efek obatnya bikin badan malah sakit. Bingung mau terus diminum atau stop? Bingung harus tanya ke siapa? Mau konsultasi harus tunggu sebulan lagi. Ya, ini sedikit cerita dari saya soal konsultasi psikiater dengan BPJS. Memang kalau dibanding konsultasi dengan biaya pribadi, ya lebih enak dengan biaya pribadi. Tapi buat yang butuh banget dan bermasalah dengan biaya, layanan BPJS untuk kesehatan jiwa—konsultasi psikolog dan psikiater—ini bisa dicoba. Semoga kita semua jiwa dan raga….semangat semuanya Tabik, Rika Isvandiary
Maubagi pengalaman berobat ke psikiater pake BPJS Udh hampir 5 bulan ini saya mulai berobat ke psikiater dgn BPJS dan bner2 ngebantu banget, jd biaya konsul ke psikiater dan juga obatnya dicover BPJS,jd bnar2 ga ush bayar di Rsnya ( thx bgt pemerintah yg ngadain BPJS ini ,bener2 ngebantu banget , terutama utk obat anti depressant yg lmyn mahal
Dibandingkan kesehatan fisik, masalah kesehatan jiwa masih jauh dari perhatian. Padahal, berdasarkan rata-rata statistik, setidaknya ada dua hingga tiga orang yang mengakhiri hidupnya. Maka dari itu pernahkah dari kalian mendengar soal pertanggungan biaya psikiater BPJS Kesehatan? Stigma negatif terhadap seseorang dengan masalah kesehatan jiwa membuat penderitanya menutup diri dan enggan mencari bantuan ahli. Padahal kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Stres ringan sekalipun jika tidak diatasi dengan tepat bisa membesar dan menjadi depresi. Jika dibiarkan dampaknya bisa pun mengancam kesehatan fisik. Kehadiran BPJS Kesehatan dapat membantu polemik perihal kesehatan kejiwaan saat ini. Selain itu ada juga polis asuransi kesehatan yang menanggung biaya konsultasi psikolog dengan premi bersahabat, yaitu mulai Rp50 ribu per bulan. Yuk, lihat pilihan polisnya secara online dengan mengisi formulis di bawah ini! Selain stigma, mahalnya biaya pengobatan dan konsultasi membuat banyak orang malas mengambil tindakan. Dalam satu kali kunjungan ke psikiater BPJS kamu bisa habiskan ratusan ribu rupiah. Belum lagi jika ada obat-obat yang harus ditebus. Umumnya pengobatan pun membutuhkan waktu yang cukup lama hingga pasien dapat mencapai kondisi stabil. Salah satu contohnya adalah pengobatan untuk pasien skizofrenia. Sebagai informasi, skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya mengalami delusi, halusinasi, hingga perubahan perilaku. Gangguan mental ini dapat membuat penderitanya kesulitan membedakan antara kenyataan dan sekadar halusinasi. Untuk mengatasi penyakit ini, pasien harus mengonsumsi obat sepanjang hidupnya, serta rutin melakukan konsultasi ke psikolog atau psikiater BPJS. Bayangkan, jika pengobatan dilakukan dengan dana pribadi tanpa memiliki asuransi kesehatan yang baik. Dalam sebulan, bukan tak mungkin pasien harus mengeluarkan hingga jutaan rupiah. Tak heran kalau pasien yang kurang mampu akan ditangani secara tidak tepat, bahkan tidak manusiawi seperti fenomena pasung di berbagai daerah di Indonesia. Tapi tenang. Sudah tahu belum, bahwa sama halnya dengan penyakit fisik, kamu juga bisa manfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan untuk masalah kesehatan jiwa? Apa itu psikiater BPJS? Psikiater BPJS adalah layanan pengobatan gangguan jiwa yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Oleh sebab itu, kamu bisa mendapatkan perawatan medis terkait kejiwaan tanpa mengeluarkan biaya sama sekali. Hal ini menjadi keunggulan BPJS Kesehatan. Pasalnya, di Indonesia, masih sedikit sekali asuransi kesehatan yang menanggung biaya perawatan jiwa. Cara berobat ke psikiater dengan BPJS Kesehatan Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma’ruf menuturkan, Program Jaminan Kesehatan Nasional JKN dan Kartu Indonesia Sehat KIS sudah mencakup pelayanan kesehatan mental. Maksudnya yaitu pasien dengan masalah psikis atau gangguan mental sudah dapat berobat dan biayanya juga sudah tercover oleh BPJS Kesehatan. Lalu bagamana cara ke psikiater dengan BPJS? Berikut ulasannya. 1. Siapkan berkas penting Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan kartu keanggotaan BPJS Kesehatan. Kemudian disusul dengan beberapa berkas penting yang dibutuhkan seperti, fotokopi KTP, fotokopi KK, juga fotokopi kartu BPJS/KIS. Masukan semua berkas tadi ke dalam map agar lebih rapi. Berkas lain yang juga penting dibawa adalah hasil diagnosis dokter. 2. Kunjungi faskes tingkat 1 yang tercantum dalam BPJS Kunjungi faskes BPJS tingkat 1 atau klinik yang tercantum dalam kartu BPJS. Selanjutnya tanyakan apakah klinik maupun puskesmas tersebut memiliki poli kejiwaan atau layanan psikologi. Sebab kamu tetap harus mengakses layanan BPJS melalui faskes tingkat 1 jika klinik belum dilengkapi layanan kesehatan tersebut. 3. Mendaftar ke rumah sakit rujukan Jangan khawatir, jika ternyata layanan kesehatan jiwa tidak terdapat di faskes tingkat 1 yang tertera di kartu BPJS Kesehatan maka kamu cukup menunggu dokter memberikan surat rujukan untuk berobat di rumah sakit yang lebih memadai. Tapi perlu diingat, surat rujukan yang diberikan oleh dokter ini hanya berlaku selama 3 bulan aja. Lengkapi persyaratan administrasi yang dibutuhkan dan jangan lupa mengikuti prosedur pendaftaran sesuai dengan ketentuan. 4. Menunggu antrian di poli jiwa Ketika semua hal sudah selesai dan terpenuhi, tugas kamu selanjutnya adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan. Biasanya sebelum mulai berkonsultasi, kamu akan diminta mengisi lembar psikotes sebagai asesmen awal. Pada tahap ini kamu diharuskan untuk jujur mengenai keluhan apa yang kamu rasakan. Hal ini dimaksudkan agar dokter dapat memberikan diagnosis yang akurat pada penyakit yang diderita. 5. Tebus obat di farmasi rumah sakit Seperti pemeriksaan kesehatan biasanya, setelah berkonsultasi selanjutnya dokter akan memberikan resep obat yang harus kamu tebus ke farmasi. Obat yang diresepkan akan ter-cover oleh BPJS Kesehatan jika kamu menebusnya di farmasi rumah sakit. Jika resep ini kamu tebus di apotek tentu kamu harus membayar seluruh obat dalam resep ini. Alur pelayanan fasilitas kesehatan jiwa Penderita kesehatan mental berhak mendapatkan pelayanan medis secara gratis selama indikasi medis, prosedur, dan diagnosisnya terdapat pada Permenkes 59 tahun 2014. Pelayanan medis dengan masalah kesehatan mental dapat memanfaatkan BPJS Kesehatan. Nah, buat kamu yang merasa mengalami gangguan depresi, dapat melakukan konsultasi di puskesmas-puskesmas terdekat. Jika ternyata penyakitmu tidak bisa ditangani oleh psikolog di puskesmas, kamu akan dirujuk ke psikiater BPJS atau dokter spesialis kejiwaan di rumah sakit. Psikolog dan psikiater memberikan terapi yang berbeda dalam penanganan gangguan mental. Ketatui perbedaan psikolog dan psikiater selengkapnya di Lifepal! Kira-kira begini tahapannya. Tahapannya tak jauh berbeda dengan pelayanan kesehatan umum, yaitu Peserta BPJS membawa kartu BPJS dan mendatangi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP seperti puskesmas, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya yang setingkat. Peserta BPJS dapat melakukan konsultasi pada psikolog atau dokter di puskesmas tersebut. Jika pada pemeriksaan awal, peserta atau pasien membutuhkan penanganan lebih lanjut yang tidak bisa ditangani FKTP, maka pasien akan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan atau FKTL Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, atau Rumah Sakit lain yang bekerja sama dengan BPJS. Di FKTL, pasien menunjukkan kartu BPJS dan surat rujukan dari FKTP kepada petugas di BPJS Kesehatan Center. Selanjutnya, petugas akan menerbitkan Surat Eligibilitas Peserta SEP sebagai dokumen prasyarat menggunakan fasilitas BPJS. Setelah mendapatkan SEP, pasien akan mendapatkan pelayanan kesehatan baik oleh psikiater BPJS atau dokter di FKTL tersebut. Pelayanan kesehatan jiwa tak hanya terbatas pada penyakit skizofrenia, namun juga gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, gangguan personality, hingga gangguan bipolar. Namun, tidak semua puskesmas memiliki psikolog atau dokter jiwa yang bisa menangani masalah kesehatanmu. Jika begini, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan konsultasi psikolog atau psikiater BPJS terdekat di daerah yang bisa kamu jangkau pertama kali dengan biaya sendiri. Lalu, meminta rujukan ke klinik atau rumah sakit yang terdaftar pada BPJS kesehatan. Bagi kamu yang bingung sedang mempertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan swasta di luar BPJS Kesehatan, yuk simak video berikut! Rumah sakit di Indonesia yang melayani psikiater BPJS Untuk memudahkan kamu dalam menemukan puskesmas dan rumah sakit yang terdapat layanan kesehatan mental. Lifepal telah merangkum beberapa rumah sakit dan puskesmas di Jabodetabek yang memiliki layanan kesehatan mental, berikut ringkasannya. Layanan kesehatan mental di Jabodetabek Nama Rumah SakitLokasiPuskesmas Kecamatan KemayoranJl. Harapan Mulia Jakarta Pusat 021 4251018 Puskesmas Kecamatan Taman SariJl. Ubi Jakarta Barat 021 6297752 Puskesmas Kecamatan Kebayoran LamaJl. Ciputat Raya Jakarta Selatan 021 7245439 Puskesmas Kecamatan Mampang PrapatanJl. Bank V / Jl. Liliana Blok C24-25, Jakarta Selatan 021 22715588 Puskesmas Kecamatan PancoranJl. Potlot II No. 6, Duren Tiga, Jakarta Selatan 021 7974024 Puskesmas Kecamatan Kramat JatiJl. Kerja Bakti, Kramat Jati, Jakarta Timur 021 8004381 Puskesmas Kecamatan MatramanJl. Pisangan Baru Timur Jakarta Timur 021 21011622 Puskesmas Kecamatan Pasar ReboJl. Kalisari Pekayon, Jakarta Timur 021 8720053 Puskesmas Kecamatan Johar BaruJalan Mardani Raya Jakarta Pusat 021 4224041 WhatsApp 081213694466 Puskesmas Kecamatan Pasar MingguJalan Kebagusan Raya Jagakarsa, Jakarta Selatan 021 7811265 Puskesmas Kecamatan TebetJl. Tebet Timur II No. 2, RT 006 / RW 005, Tebet Timur, Jakarta Selatan 021 8350632 Puskesmas Kecamatan SetiabudiJl. Halimun Raya Jakarta Selatan 021 8295529 Puskesmas Kecamatan Duren SawitJalan Haji Dogol Jakarta Timur 021 8614108 Puskesmas Kecamatan CipayungJl. Bambu Hitam No. 104, Cipayung, Jakarta Timur 021 84594940 RSJ Dr. Soeharto HeerdjanJl. Prof. Dr. Latumeten Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat 021 5682841 RS dr. H. Marzoeki Mahdi RSMMJl. Dr. Sumeru Bogor 0251 8324024, 8324025, 8320467 Sanatorium DharmawangsaJl. Dharmawangsa Raya 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 021 7394484 RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo RSCMJl. Pangeran Diponegoro Jakarta Pusat 021 1500135 RS Saint CarolusJl. Salemba Raya Jakarta Pusat 021-3904441 RS Pondok Indah Puri IndahJl. Puri Indah Raya Blok S-2 Jakarta Barat 021-25695200 RS PelniJl. Tubun No. 92094, Slipi, Jakarta Barat 021-5480608 RSKD Duren SawitJl. Duren Sawit Baru No. 2, Jakarta Timur 021-8615555 RSUP PersahabatanJl. Persahabatan Raya Jakarta Timur 021-4891708 RS Hermina PodomoroJl. Danau Agung 2 Blok E3 No. 28-30, Jakarta Utara 021-6404910 Smile Kids CenterJl. Boulevard Bar. Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara 021-45840468 RSAL MintoharjoJl. Bendungan Hilir Jakarta Pusat 021 5703081-85 021 5732036 RSUD TarakanJl. Kyai Caringin Cideng, Jakarta Pusat 021 3503003 RS HusadaJl. Raya Mangga Besar Sawah Besar, Jakarta Pusat 021 6260108 RS Grha KedoyaJalan Panjang Arteri No. 26, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 021 29910900 RSUP FatmawatiJl. RS Fatmawati/Jl. Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan 021 7501524 RSUD Pasar MingguJl. Simatupang No. 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 021 29059999 RS Pondok Indah – Pondok IndahJl. Metro Duta Kav. UE, Pondok Indah, Jakarta Selatan 021 7657525 RSUD Budhi AsihJl. Dewi Sartika Cawang, Jakarta Timur 021 8090282 RS Kartika PulomasJl. Pulo Mas Timur Blok K No. 2, Pulo Gadung, Jakarta Timur 021 4703333 RS Harapan BundaJl. Raya Bogor Km. 22 No. 44, Jakarta Timur 021 87793802 RS OMNI PulomasJl. Pulo Mas Bar. VI Pulo Gadung, Jakarta Timur 021 29779999 RS Gading Pluit Smart Mind Center ConsultingJl. Boulevard Timur Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara 021 4521001 RS Mitra Keluarga Kelapa GadingJl. Bukit Gading Raya Kav. 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara 021 45852700 RS Royal ProgressSunter Paradise, Jl. Danau Sunter Utara, Jakarta Utara 021 6400261 Siloam Hospitals BogorJl. Raya Pajajaran Bogor 0251 8303900 Eka Hospital CibuburJl. Raya Kota Wisata, Kota Wisata Cibubur 021 50855555 RS Universitas IndonesiaJl. Prof Bahder Djohan, Kampus UI, Depok 021 50829292 RSUD Tangerang SelatanJl. Raya Pajajaran No. 101, Pamulang Barat 021 74718440 RS Premier BintaroJl. Moh. Husni Thamrin No. 1, Pondok Aren, Bintaro, Tangerang Selatan 021 27625500 Eka Hospital BSD CityCentral Business District Lot IX, BSD City 021 25655555 / 50155555 Eka Hospital BekasiJl. Harapan Indah Boulevard, Kota Harapan Indah, Bekasi 021 50935555 Layanan kesehatan mental di Bandung Nama Rumah SakitLokasiRS dr. Hasan Sadikin RSHSJl. Pasteur Pasteur, Sukajadi, Kota Bandung 022 2551111RS Melinda 2Jl. Dr. Cipto Pasir Kaliki, Kota Bandung 022 4233777RS ImmanuelJl. KH. Wahid Hasyim Situsaeur, Bojongloa Kidul, Kota Bandung 022 5201656BPIP/Pusat Psikologi UNPADJl. Ir. H. Juanda Dago 022 2533431Klinik Jaya AbadiJl. Buah Batu 022 7311012PT SwaparinamaJl. Siliwangi 022 2504919PersonaJl. Hasan Mustofa 022 7103720Anahata SarijadiJl. Sariasih II Sarijadi 0877-1759-4530Anahata PasirsalamJl. Pasir Salam Raya I 0815-6008-960DwipayanaJl. Panaitan 022 4205247Klinik Teratai PKBI JabarJl. Soekarno-Hatta No. 496, Kota Bandung WhatsApp 081779990092 Instagram Psikologi Terapan UPIJl. Dr. Setiabudhi No. 229 Lt. 8, Sukasari, Kota Bandung 08112223100Psychological Research and Development Center PRDC UnjaniFakultas Psikologi UNJANI Jl. Terusan Jend. Sudirman, Kota Cimahi 082121229551 Layanan kesehatan mental di Semarang Nama Rumah SakitLokasiRSUD Wongsonegoro SemarangJalan Fatmawati No. 1, Semarang 024 6711500RSUD TugurejoJl. Walisongo KM 8,5 No. 137, Semarang 024 7605378, 7605297RS Telogorejo Semarang Medical CenterJl. Ahmad Dahlan, Semarang Tengah 024 86466000RSJ Amino GondohutomoJalan Brigjen Sudiarto 024 6722565Pusat Psikologi Terapan Unika SoegijapranataJalan Pawiyatan Luhur Sel. IV 024 86457912Biro Psikologi PorosJl. Kanguru Bar. I Gayamsari 0812-2801-865Biro Psikologi AnandaJl. Cemara Purwosari 024 3584451Biro Psikologi MaragamaJl. Sapta Prasetya I Pedurungan Kidul 0812-2967-5588 Ya, itulah beberapa rumah sakit, puskesmas, hingga biro Psikologi di Jabodetabek, Bandung, dan Semarang yang menangani layanan kesehatan mental. Kamu tinggal mencocokkan apakah rumah sakit dan puskesmas di atas tercantum dalam faskes BPJS Kesehatan milikmu. Jika iya berarti kamu bisa melakukan konsultasi secara gratis karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Sebenarnya masih banyak lagi layanan kesehatan mental yang terdapat di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah seperti di Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bali, Samarinda, Manado, juga Makassar. Untuk info lengkap daftar rumah sakit tersebut kamu bisa kunjungi link Dengan adanya penanggungan pengobatan kesehatan jiwa oleh BPJS diharapkan dapat menyadarkan masyarakat soal pentingnya penanganan gangguan kesehatan mental. Berhubung biaya pengobatan terkait kejiwaan relatif mahal, penting bagi kamu buat memiliki tabungan dana darurat untuk mengantisipasi risiko kambuh tiba-tiba. Besaran dana darurat untuk setiap orang itu berbeda-beda, bergantung kebutuhan dan pengeluaran sehari-hari. Untuk mengetahui berapa kebutuhan dana darurat kamu, gunakan Kalkulator Dana Darurat berikut! Tanda kamu perlu gunakan layanan kesehatan mental Nah sebenarnya kapan sih kita harus menggunakan layanan kesehatan mental dan konsultasi ke psikolog maupun psikiater? Gimana caranya kita tahu kalau kita mengalami gangguan kesehatan mental. 1. Memiliki pengalaman traumatis Pengalaman traumatis terjadi ketika diri kamu merasa memiliki luka batin yang mendalam. Biasanya luka batin ini disebabkan karena hal-hal buruk yang pernah menimpa kamu. Nah yang ditimbulkan dari luka batin ini adalah trauma psikologis yang dapat merusak kesehatan mental seseorang. Sebab trauma psikologis tidak semudah itu hilang dengan sendirinya. Jika mengalami perasaan ini, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan psikolog mengenai luka batin yang kamu alami ini. 2. Tak menemukan support system Salah satu hal yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental adalah tidak memiliki support system. Memang tidak semua orang sama beruntungnya dan bisa memiliki support system. Ketika seseorang memiliki support system, tentu akan lebih mudah menghadapi maslaah seperti ini. Meskipun mungkin dalam beberapa kondisi mental, support sytem juga tidak cukup menjadi solusi utama. Ketika kamu tidak punya hal satu ini atau memilikinya tapi tidak merasa cukup untuk membantu kondisi mentalmu, artinya kamu membutuhkan bantuan profesional. 3. Permasalahan mengacau produktivitas diri Kehidupan keseharianmu mulai terganggu karena kesehatan mental yang kamu miliki. Tentu itu hal yang tak baik, sebab bisa membuat diri kamu tidak seproduktif sebelumnya. Ini dapat membuat rutinitas hidup menjadi kacau. Jika kamu mengalami hal ini, dapat dipastikan kamu membutuhkan bantuan profesional untuk dapat beraktivitas normal kembali. 4. Melakukan hal negatif Paling mengkhawatirkan dari semua tanda adalah tanda ini. Ketika psikismu mengalami stres berat dan kamu memilih melakukan hal negatif sebagai pelarian dari masalahmu. Seperti menggunakan obat terlarang, konsumsi alkohol, atau bahkan melukai diri sendiri. Jika kamu berada dalam fase ini segeralah ke psikolog dan lakukan layanan kesehatan mental. Tips dari Lifepal! Setiap orang memiliki kondisi mental yang berbeda-beda. Bahkan pengalaman traumatis yang sama, bisa memberikan luka yang berbeda pada setiap individu. Jadi, jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain ketika menilai tentang kesehatanmu. Jangan pernah pula melakukan self-diagnose yang nantinya bisa memicu pada kondisi kesehatan yang lebih buruk lagi. Jika gejala gangguan mental mulai mengganggu keseharianmu, segera berkonsultasi dengan profesional di bidang tersebut. Pada dasarnya kini, kamu bisa dengan mudah melakukan konsultasi kesehatan jiwa lewat online dengan biaya yang cukup terjangkau. Ini bisa kamu coba jika kamu masih ragu untuk bertatap wajah secar langsung dengan ahli kejiwaan. Lebih bagus lagi memang jika kamu menggunakan BPJS karena tidak memerlukan biaya apa pun. Sudah rutin bayar iuran BPJS Kesehatan per bulan, kenapa layanannya tidak dimanfaatkan dengan optimal? Betul tidak? Nah, jangan sampai kamu kena denda karena telat bayar iuran ya! Solusinya, kamu bisa bayar iuran BPJS Kesehatan secara online di Lifepal. Jadi lebih praktis dan tidak makan waktu lama. Apabila kamu masih memiliki pertanyaan seputar asuransi kesehatan, jangan ragu untuk tanyakan pada rekan ahli kami di Tanya Lifepal. Simak pula ulasan seputar daftar penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan di artikel Lifepal lainnya! Pertanyaan seputar psikiater BPJS Apakah berobat ke psikiater ditanggung BPJS?Tentu saja, psikiater BPJS adalah layanan BPJS Kesehatan yang memungkinkan pesertanya mendapatkan pengobatan kesehatan mental secara gratis. Jadi bagi kamu yang memiliki keluhan kesehatan mental tidak perlu khawatir karena BPJS tidak hanya menanggung biaya pengobatan penyakit fisik saja. Bagaimana cara klaim layanan psikiater BPJS?Terdapat beberapa langkah yang harus kamu lewati untuk dapat melakukan klaim untuk layanan kesehatan mental BPJS Kesehatan. Berikut langkahnya Siapkan dokumen persyaratan. Mengunjungi faskes tingkat I untuk meminta rujukan. Mengunjungi rumah sakit rujukan poli jiwa dan mendaftarkan diri. Menjalani konsultasi di poli jiwa. Tebus obat di farmasi. Dapatkan informasi lainnya seputar BPJS, layanan bank, tips keuangan, hingga asuransi di Lifepal! Tulisanini berdasarkan pengalaman pribadi jika ada kesalahan mohon dikoreksi ya. Menampilkan 1-4 dari 4 Dokter Jiwa di Cibinong Bogor Bogor yang ditemukan. Saya pernah sekali konsul ke psikiater atas dasar rekomendasi dokter syaraf. Psikolog di Bogor Sebagian orang masih bingung membedakan antara Psikolog dan Psikiater. Jiemi Ardian adalah Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mendatangi fasilitas kesehatan faskes pertama. Faskes bisa berupa dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan - Selain pelayanan kesehatan fisik, peserta BPJS Kesehatan juga bisa mendapatkan pengobatan untuk gangguan kesehatan mental. Bagi pemegang kartu BPJS Kesehatan, pelayanan tersebut bisa diakses secara gratis. Termasuk layanan konsultasi ke psikiater. Lantas bagaimana prosedurnya? Cara konseling ke Psikiater dengan BPJS Kesehatan Mengutip 23/5/2022, ada 3 cara yang bisa ditempuh oleh peserta BPJS Kesehatan untuk mendapatkan layanan pemeriksaan gangguan kesehatan mental. Baca juga Berapa Denda Jika Telat Bayar BPJS Kesehatan? Simak Juga Begini Cara Ceknya di Aplikasi Mobile JKN Baca juga Cara Berobat Langsung ke UGD Menggunakan BPJS Kesehatan Tanpa Rujukan, Ini Kondisi yang Ditanggung Langkah-langkahnya ialah sebagai berikut 1. Datangi faskes pertama Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mendatangi fasilitas kesehatan faskes pertama. Faskes bisa berupa dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan, atau rumah sakit. Kemudian, Anda perlu mencari informasi apakah pada faskes pertama itu terdapat poli jiwa atau layanan psikolog atau tidak. Jika tidak ada, maka Anda bisa meminta surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan poli jiwa. 2. Lakukan konsultasi Lalubagamana cara ke psikiater dengan BPJS? Berikut ulasannya. 1. Siapkan berkas penting Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan kartu keanggotaan BPJS Kesehatan. Kemudian disusul dengan beberapa berkas penting yang dibutuhkan seperti, fotokopi KTP, fotokopi KK, juga fotokopi kartu BPJS/KIS.
- Menjaga kesehatan mental adalah hal yang penting. Sebab apabila tidak segera diatasi, gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan masalah pada kesehatan emosional, perilaku, dan fisik. Peserta BPJS Kesehatan bisa berkonsultasi ke psikiater sebab BPJS bisa mencakup biaya pengobatan untuk gangguan kesehatan syarat mendapatkan akses pengobatan gangguan kesehatan mental dan cara mendapatkannya dengan BPJS kesehatan. Baca juga Sering Panik? Ini Tips Hadapinya dari Psikiater RS Unair Syarat dan cara konsultasi ke psikiater menggunakan BPJS Sesuai dengan program Jaminan Kesehatan Nasional serta Kartu Indonesia Sehat maka kesehatan mental akan dicover melalui prosedur yang berlaku. Apabila ingin berobat memakai BPJS maka peserta harus menyiapkan persyaratan berikut ini Kartu BPJS Kesehatan atau KIS. Fotocopy Kartu BPJS Kesehatan atau KIS. Fotocopy KTP. Fofocopy Kartu Keluarga. Hasil diagnosis dokter. Surat rujukan dari Faskes tingkat 1 untuk faskes tingkat lanjut jika dibutuhkan. Bisa untuk konseling dan obat-obatan Dikutip dari 23/2/2022, pemegang kartu BPJS Kesehatan yang mengalami gangguan kesehatan mental bisa mendapatkan akses pengobatan secara gratis. Akses pengobatan yang disediakan seperti, rehabilitasi medis dan konseling dengan psikolog di fasilitas kesehatan, sesuai indikasi medis dan diagnosis dokter. Apabila Anda ingin konseling, pemegang kartu BPJS bisa melakukannya tanpa batasan waktu dengan psikolog yang menjadi bagian dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama FKTP. Bagi penderita gangguan jiwa yang membutuhkan perawatan psikiater, BPJS juga menanggung biaya konsultasi dan obat-obatan yang dibutuhkan. BPJS Kesehatan juga menjamin tindakan psikoterapi dan prosedur tes diagnostik kesehatan jiwa. Baca juga Terlambat Bayar Iuran, Peserta BPJS Kesehatan Didenda Rp 30 Juta? Cara menggunakan BPJS untuk pengobatan ke psikolog Ada 3 cara memanfaatkan fasilitas BPJS untuk pemeriksaan kesehatan mental, yakni 1. Datangi faskes pertama Langkah awal yang perlu Anda lakukan adalah mendatangi fasilitas kesehatan faskes pertama. Faskes bisa berupa dokter umum, puskesmas, klinik kesehatan, atau rumah Anda perlu mencari informasi apakah pada faskes pertama itu terdapat poli jiwa atau layanan psikolog atau tidak. Jika tidak ada, maka Anda bisa meminta surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan poli jiwa. 2. Lakukan konsultasi Jika pada langkah pertama Anda sudah mendapatkan layanan psikolog, maka Anda bisa melakukan konsultasi langsung pada faskes tersebut. 3. Ambil rujukan obat Saat sesi konsultasi, psikolog akan melakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan dan melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan diagnosa. Jika bisa dilakukan rawat jalan, maka psikiater biasanya akan memberikan obat khsuus. Tetapi, jika membutuhkan penanganan lebih lanjut, psikiater akan memberikan rujukan ke faskes tingkat lanjut. Setelah selesai sesi konsultasi, Anda harus mematuhi semua hal yang dianjurkan oleh psikiater dan terus melakukan pengobatan atau terapi hingga dinyatakn stabil. Semua konsultasi dan obat-obatan yang diberikan bersifat gratis. Sebagai informasi, obat-obatan yang diberikan psikiater yakni Risperidone, alproate, Clozapine dan Quetiapine tercantum dalam Formularium Nasional Fornas untuk peserta JKN-KIS. Obat-obatan itu juga tersedia di faskes tingkat pertama melalui Program Rujuk Balik PRB. Baca juga Video Viral Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 7 juta, Bagaimana Solusinya? Pasien kondisi sudah stabil Untuk pasien yang kondisi penyakitnya sudah stabil, atas rekomendasi dokter spesialis kejiwaan yang merawat, peserta dapat mendaftar di BPJS Center sebagai peserta Program Rujuk Balik PRB. Dengan program PRB ini, peserta dapat melanjutkan perawatan di faskes tingkat pertama tempat peserta terdaftar dengan tetap mendapatkan obat yang sama dengan yang diresepkan oleh dokter spesialis. Itulah 3 tata cara menggunakan BPJS Kesehatan untuk pengobatan kesehatan mental. Pemegang kartu BPJS Kesehatan tidak perlu lagi membayar biaya psikiater karena sudah dijamin, namun tidak ada salahnya membawa dana cadangan untuk kebutuhan mendadak. Nah, itulah cara konsultasi ke psikiater menggunakan BPJS Kesehatan. Sumber Puspita Anggraini Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
FLItG1.
  • 7ph6450u47.pages.dev/382
  • 7ph6450u47.pages.dev/113
  • 7ph6450u47.pages.dev/139
  • 7ph6450u47.pages.dev/77
  • 7ph6450u47.pages.dev/304
  • 7ph6450u47.pages.dev/220
  • 7ph6450u47.pages.dev/458
  • 7ph6450u47.pages.dev/31
  • pengalaman ke psikiater dengan bpjs